Pada tanggal 11 Agustus 2025, Program Doktor Prodi Arsitektur DTAP FT UGM mengadakan Ujian Tertutup bagi Kandidat Doktor Yashinta Irma Pratami Hematang dengan judul disertasi Seplik Sebagai Makna Transendental Ruang Permukiman Kampung Makaling.
Kampung Makaling dihuni oleh masyarakat pribumi yaitu Suku Malind Duh yang biasa disebut juga sebagai Suku Malind Pantai menyimpan berbagai potensi dan eksistensi dari ruang permukiman mereka (rumah aha sebagai rumah tradisional dan millah) dalam kesadaran dan pengalaman hidup masyarakatnya. Di Kampung Makaling yang merupakan bagian dari Distrik Okaba, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan terdapat aha sebagai rumah tinggal maupun millah sebagai kelompok permukiman di sana yang masih hidup dan eksis di tengah arus masuknya pu itawan (pengaruh dari luar kampung) dan datangnya para pendatang. Merauke memiliki potensi dalam pembangunannya DOB (Daerah Otonomi Baru) pecahan dari Provinsi Papua sekaligus urgensi dari kebertahanan hutan dan ekosistem alamnya yang sangat penting bagi dunia (global). Di samping berbagai urgensi sebagai latar belakang penelitian ini di atas, penelitian ini juga menggunakan metode penelitian dengan paradigma induktif kualitatif secara fenomenologis sehingga berupaya melihat lebih dalam dari lapisan fenomena luar yang tertampakkan dari ruang-ruang bermukim masyarakat Kampung Makaling. Tujuan utama penelitian ini yaitu menemukan makna transendental dari ruang permukiman Suku Malind Duh di Kampung Makaling guna menyelesaikan permasalahan utama yaitu menemukan makna rumah tinggal dalam perspektif Suku Malind Duh di dalam pengalaman hidup sehari-hari mereka di Kampung Makaling.
