Bertepatan dengan perayaan Hari Kartini pada hari Senin, 21 April 2025, Intitute Tourism International mengadakan webinar Top Indonesian Women in Tourism Virtual Summit with Top Expert 2025 menghadirkan perempuan-perempuan hebat yang merupakan para pakar di bidang pariwisata. Pada kegiatan tersebut guru besar di Program Doktor Prodi Arsitektur DTAP FT UGM, Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M. Arch., Ph.D., hadir sebagai salah satu narasumber dan memaparkan materi berjudul Is Tourism A Driver of Gender Equality?.
Prof. Wiendu, yang juga merupakan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2011–2014) menggarisbawahi pentingnya peran perempuan dalam pariwisata. Dalam lingkup terkecil, misalnya keluarga, perempuan memiliki andil dalam menentukan hal-hal penting dalam berwisata, seperti: tempat wisata yang dituju, durasi wisata, akomodasi yang dipilih, maupun hal lainnya. Secara statistik, 80% keputusan diambil oleh perempuan, baik itu muda maupun tua. Dibandingkan dengan laki-laki, jumlah kunjungan mancanegara serta kunjungan kembali lebih banyak dilakukan oleh perempuan.
Tak hanya sebagai wisatawan, kini banyak perempuan yang bekerja di bidang pariwisata di Indonesia dan sekitar 80% perempuan tersebut bekerja di sektor informal. Meskipun demikian, perempuan memiliki penghasilan 20% di bawah penghasilan yang diperoleh laki-laki. Hal ini disebabkan oleh persentase perempuan pekerja lebih besar dibandingkan perempuan yang memiliki akses (manajer) ataupun sebagai pengambil keputusan (pemilik perusahaan). Untuk mengatasi masalah tersebut, Prof. Wiendu mengusulkan enam poin penting, di antaranya: pendidikan dan pelatihan; kesetaraan kesempatan kerja; kewirausahaan; kepemimpinan, kebijakan, atau pengambilan keputusan; kebebasan dari kekerasan; dan transparansi untuk kebijakan yang lebih baik.
Peningkatan peran perempuan dalam bidang pariwisata secara signifikan sebagaimana yang dipaparkan Prof. Wiendu dalam webinar tersebut dapat mendukung tercapainya salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), yaitu kesetaraan gender (gender equality) serta pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (decent work and economic growth). Ketika perempuan diberikan akses yang adil di sektor ini, mereka tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga dan komunitasnya , tetapi juga mendorong terciptanya industri pariwisata yang lebih adil dan berkelanjutan.
