Program Doktor Prodi Arsitektur Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan Doctorate Program in Architecture Guest Lecture & Workshop bertemakan Strategies for Publishing in International Journal #2 menghadirkan Prof. Dr. Mark Hampton yang merupakan seorang dosen senior di University of Kent, Inggris. Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa, 5-6 Mei 2025, secara luring di Ruang Seminar Lantai 2 DTAP FT UGM dan daring melalui Zoom Meeting Room serta dihadiri oleh mahasiswa Program Doktor Program Studi Arsitektur.
SDG 4: Pendidikan Bermutu
Pada tanggal 24 Januari 2025, Program Doktor Prodi Arsitektur DTAP FT UGM mengadakan Ujian Tertutup bagi Kandidat Doktor Tri Endangsih dengan judul disertasi Model Konseptual Perancangan Permukiman Hibrid pada Pengembangan Kawasan Transit-Oriented Development Stasiun Kereta Api (Studi Kasus: Stasiun Jatinegara).
Urgensi dalam penelitian ini adalah pentingnya mewujudkan pengembangan ruang kota yang inovatif di kawasan kepadatan tinggi. Model konseptual permukiman hibrid pada kawasan dengan kepadatan tinggi dapat menjadi salah satu alternatif solusi untuk meningkatkan kinerja hunian fungsi campuran (fungsi hunian, komersial, dan fasilitas publik) dengan perbedaan fungsi dan strata penghuni bisa hidup berdampingan. Hibriditas dalam konteks tata kota, menghubungkan antara orang dan aktivitas pada titik-titik lebih dari satu kawasan yang memiliki intensitas pergerakan tinggi melalui penegasan jalur dan menghubungkan kawasan-kawasan untuk menciptakan suatu ruang kota yang memiliki komplekditas yang hibrid/ terpadu. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model konseptual permukiman hibrid pada pengembangan kawasan Transit-Oriented Development stasiun Jatinegara dengan pendekatan konsep arsitektur hibrid untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan perkotaan.
Pada tanggal 7 Maret 2025, Program Doktor Prodi Arsitektur DTAP FT UGM mengadakan Ujian Tertutup bagi Kandidat Doktor Sri Sunarti dengan judul disertasi Owah Ora Malih, Malih Ora Owah, Malih: Makna Semiotika di Balik Perubahan Arsitektur Pagelaran Karaton Yogyakarta Abad ke-20.
Sebagaimana karaton-karaton sebelumnya mengalami perubahan atau restorasi ataupun merombak, demikian pula Pagelaran Karaton Yogyakarta mengalami fenomena perubahan signifikan. Pagelaran lingkungan tradisional yang diyakini tidak berubah, tetapi Sri Sultan Hamengkubuwana VIII merubah berbagai aspek menjadi nilai mulia kembali pada abad ke-20. Oleh karena itu, peneliti memandang perubahan (owah dan malih) sebagai fenomena menarik untuk diteliti. Artikel penelitian tentang Karaton Yogyakarta sebagai pusat studi budaya Jawa sudah banyak disampaikan. Sedangkan penelitian tentang pemaknaan dibalik fenomena perubahan signifikan Pagelaran pada abad 20 belum ada. Sehingga tujuan penelitian ini adalah dapat menemukan makna dibalik perubahan signifikan Pagelaran pada abad ke-20.